WELCOME

selamat datang wahai para pencari tuhan, kami akan membantu anda memasuki dunia yang penuh warna...

Selasa, 03 Januari 2012

Sejarah Pendidikan Islam di Nusa Tenggara


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, karena dengan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya makalah ini dapat tersusun dan terselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam. Adapun makalah ini berjudul ”Sejarah Pendidikan Agama Islam di Nusa Tenggara”
Makalah ini bertujuan untuk membantu dan menambah wawasan kita. Makalah ini memuat : Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup.
Pemakalah menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu para pembaca dan para pakar, pemakalah mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini.
Kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan kritik demi sempurnanya makalah ini saya mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua. Amin.

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sejarah membuktikan bahwa Islam telah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M, tetapi baru meluas pada abad ke-13 M. Perluasan Islam ditandai berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara seperti kerajaan Perlak dan Samudra Pasai di Aceh pada tahun 1292 dan tahun 1297. Melalui pusat-pusat perdagangan di daerah pantai Sumatera Utara dan melalui urat nadi perdagangan di Malaka, agama Islam kemudian menyebar ke Pulau Jawa dan seterusnya ke Indonesia bagian timur termasuk Nusa Tenggara.[1]
Mungkin tidak banyak yang tahu bagaimana sejarah Islam di Nusa Tenggara temasuk bagaimana pendidikan Islam di Nusa tenggara, karena minimnya informasi yang didapat dan sedikit sekali pelajaran yang mengupas panjang lebar mengenai sejarah dan perkembangan PAI di Nusa Tenggara. Untuk itu sangat penting mengupas dan memahami bagaimana sejarah keberadaan Islam di Nusa Tenggara serta Bagaimana Pendidikan Agama Islam di Nusa Tenggara. Karena dapat memberi pemahaman yang jelas tentang perkembangan Islam dan pendidikan Agama Islam di Nusa Tenggara.

B.     Rumusan Masalah
Merunut pada prolog di atas, maka pemakalah akan member batasan yang jelas dan tegas mengenai permasalahan yang akan pemakalah tulis. Tema di atas memang begitu menarik untuk dibahas dan juga sangat komplek tetapi demi pemahaman atas tema bahasan, alangkah arifnya jika pemakalah diperkenankan menawarkan rumusan masalah yang mendasar yaitu :
1.      Sejarah Masuknya Islam di Nusa Tenggara
2.      Pendidikan Islam di Nusa Tenggara
3.      System Pendidikan Islam

PEMBAHASAN

A.    Sejarah Masuknya Islam di Nusa Tenggara
Islam masuk ke Nusa Tenggara seiring dengan penaklukan daerah Bore (1606), Bima (1616, 1618 dan 1628 M), Buton (1626 M) oleh Kerajaan Goa. Dengan ditaklukkannya daerah tersebut, agama Islam tersebar ke daerah taklukannya sampai ke Nusa Tenggara[2].
Sekarang keadaan agama Islam di Nusa Tenggara sebagai berikut : Di Lombok, Bima, Sumbawa boleh dikatakan kebanyakan penduduknya beragama Islam.
Fachry Ali dan Bachtiar Effendy menguraikan, setidaknya terdapat tiga faktor utama yang ikut mempercepat proses penyebaran Islam di Indonesia termasuk Nusa Tenggara[3], yaitu:
1.      Karena ajaran Islam melaksanakan prinsip ketauhidan dalam system ketuhanannya, suatu prinsip yang secara tegas menekankan ajaran untuk mempercayai Tuhan Yang Maha Tunggal. Sebagai konsekuensinya, Islam juga mengajarkan prinsip keadilan dan persamaan dalam tata hubungan kemasyarakatan.
2.      Karena daya lentur (fleksibilitas) ajaran Islam, dalam pengertian bahwa ia merupakan kodifikasi nilai-nilai yang universal.
3.      Islam oleh masyarakat Indonesia dianggap sebagai suatu institusi yang amat dominan untuk menghadapi dan melawan ekspansi pengaruh barat .
Sedangkan Prof. H. Mahmud Yunus lebih memerinci tentang factor-faktor mengapa agama Islam dapat tersebar dengan cepat di seluruh Indonesia pada masa permulaan, yaitu :
1.      Agama Islam  tidak sempit dan tidak berat melakukan aturan-aturannya, bahkan mudah diturut oleh segala golongan ummat manusia, bahkan untuk masuk Islam cukup dengan mengucapkan dua kalimah syahadat saja.
2.      Sedikit tugas dan kewajiban Islam.
3.      Penyiaran Islam itu dilakukan dengan cara berangsur-angsur sedikit demi sedikit.
4.      Penyiaran Islam dilakukan dengan cara kebijaksanaan dan cara yang sebaik-baiknya.
5.      Penyiaran Islam itu dilakukan dengan perkataan yang mudah dipahami umum, dapat dimengerti oleh golongan bawah dan golongan atas, yang sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang maksudnya : Berbicaralah kamu dengan manusia menurut kadar akal mereka.

B.     Pendidikan Agama Islam di Nusa Tenggara
Madrasah Nahdltul Wathan Diniyah islamiyyah didirikan pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H oleh H. Muhammad Zainuddin, seorang ulama besar di Pancor, Lombok Timur.[4]
Pada tahun 1943 M didirikan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah oleh K.H. Muhammad Zainuddin di samping Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah. Madrasah ini ditujukan bagi murid-murid putri. Madrasah-madrasah tersebut mempunyai beberapa bagian, diantaranya :
1.      Tahdliryah
2.      Ibtidaiyah
3.      Mu’alimin / mukallimat
4.      Bagian SMI
5.      Bagian PGA
Pelajaran bagian Tahdliriah dan Ibtidaiyah dititik beratkan dalam mata pelajaran agama Islam. Pelajaran pada Mu’allimin/Mu’allimat 70% agam dan 30% pengetahuan umum. Sedangkan pada S.M.I. sebaliknya, yaitu : 30% agama dan 70% pengetahuan umum. Pelajaran pada P.G.A adalah menurut rencana pengajaran P.G.A. Negeri.
Pada akhir 1372 H., tepatnya tanggal 15 Jumadil Akhir (1 Maret 1953 M) Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islammiyah dan Nahdlatul  Banat Diniyah Islamiyah dengan seluruh cabang-cabangnya dijelmakan menjadi satu organisasi dengan nama Nahdlatul Mathan (NW), yaitu organisasi pendidikan dan sosial yang berpuat di Pancor (Lombok Timur) dan mendapat sambutan yang baik dari umat Islam, sehingga tidak berapa lama cabang-cabang dan ranting-rantingnya tersebar di seluruh pelosok pulau lombok.
Selain daripada madrasah-madrasah Nahdlatul Wathan, ada madrasah-madrasah lain yang berdiri sendiri di Nusa Tenggara, diantaranya yaitu[5] :
1.      Madrasah Al-Ittihad di Ampenan (Lombok Barat).
2.      Madrasah Al-Islam di Kediri (Lombok tengah).
3.      Madrasah Al-Banat di Masbagik (Lombok Timur).
4.      Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah di Tanjung Teros (Lombok Timur).
5.      Madrasah Darul Ulum di Bima (Sumbawa).
6.      Dan lain-lain.
C.     Sistem Pendidikan Islam
1.      Sistem pendidikan Langgar/Musolla
Pada perkembangan awal, pendidikan Islam dilaksanakan secara informal. Pendidika agama Islam di langgar/musolla bersifat elementer, dimulai dengan mempelajari abjad huruf Arab (Hijaiyah) atau kadang-kadang langsung mengikuti  guru dengan menirukan apa yang telah dibaca dari kitab suci al-Qur’an. Pelajaran memakan waktu beberapa bulan, tetapi umumnya sekitar satu tahun[6].
Adapun tujuan pendidikan di langgar/musolla adalah agar anak didik dapat membaca al-Qur’an dengan baik dan tidak dirasakan keperluan untuk memahami isinya. Mengenai metode penyampaian materi pada pendidikan langgar/musolla memakai dua sistem, yaitu sistem sorogan, dimana dengan sistem ini anak secara perorangan belajar dengan guru. Dan sistem halaqah yakni seorang guru dalam pengajarannya duduk dengan dikelilingi murid-muridnya.
2.      Sistem Pendidikan Pesantren
Sejarah pesantren, jika disandingkan dengan lembaga pendidikan yang pernah muncul di Indonesia, merupakan sistem pendidikan tertua saat ini dan dianggap sebagai produk budaya Indonesia yang indigenous. Pendidikan ini semula merupakan pendidikan agama Islam yang dimulai sejak munculnya masyarakat Islam di Nusantara pada abad ke-13. Beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian (nggon ngaji). Bentuk ini kemudian berkembang dengan pendirian tempat-tempat menginap bagi para pelajar (santri), yang kemudian disebut pesantren. Meskipun bentuknya masih sangat sederhana, pada waktu itu pendidikan pesantren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang terstruktur, sehingga pendidikan ini dianggap sangat bergengsi. Di lembaga inilah kaum muslimin Indonesia mendalami doktrin dasar Islam, khususnya menyangkut praktek kehidupan keagamaan.[7]
Pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat dan berkhidmat kepada masyarakat dengan jalan menjadi kawila atau abdi masyarakat tetapi rasul, yaitu menjadi pelayan masyarakat sebagaimana kepribadian Nabi Muhammad (mengikuti Sunnah Nabi), mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan Islam dan kejayaan umat di tengah-tengah masyarakat (‘Izz al-Islam wa al-Muslimin) dan mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian manusia.
Pesantren merupakan pranata pendidikan tradisional yang dipimpin kalau di Jawa disebut Kiai, di sunda disebut Ajengan, di Aceh disebut Tengku, di Sumatera Utara/ Tapanuli disebut Syaikh, di Minangkabau disebut Buya, di Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah disebut Tuan Guru. Mereka semua juga bisa disebut ulama sebagai sebutan yang lebih umum (menasional), meskipun pemahaman ulama mengalami pergeseran.

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sejarah pendidikan Islam di Nusa Tenggara tidak terlepas bagaimana Islam menyebar di Nusa Tenggara, bahwa Islam dating mula-mula Sulawesi Selatan kemudian kerajaan Goa menyempurnakan penyebarannya hingga sampai ke Nusa Tenggara.
Sejarah pendidikan Islam  di Nusa Tenggara secara resmi mencatat bahwa ada lembaga pendidikan yang didirikan oleh H. Muhammad Zainuddin yang bernama Madrasah Nahdlatul Wathan Diniah pada tahun 1936 M. disamping itu ada lagi madrasah yang berdiri sendiri di Nusa Tenggara.
System pendidikan Islam di Nusantara mencakup Nusa Tenggara ada dua macam, yaitu : system pendidika langgar/musolla serta system pendidikan pesantren.

B.     Saran
Demikian makalah yang berisi tentang pembahasan mengenai sejarah dan perkembangan PAI di Nusa Tenggara pemakalah sampaikan. Agar dapat memberi pemahaman yang lebih tentang sejarah PAI di Nusa Tenggara kita harus banyak mengorek informasi dari banyak buku serta internet. Dengan kita mempelajarinya kita akan mengetahui informasi dan pemahaman yang lebih tentang sejarah dan perkembangan PAI di Nusa Tenggara baik dari munculnya agama Islam hingga sekarang. Formal, informal serta non formal.
 
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, H. Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : Mutiara Sumber Widya, 1995. Cet IV.
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995. Cet I.
Djuwaeli, H. M. Irsyad, Pembaruan Kembali Pendidikan Islam, Ciputat : Karsa Utama Mandiri, 1998. Cet I.


[1] Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintasan Pertumbuhan dan Perkembngannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995. Cet I. h 17.
[2] Prof. H. Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : Mutiara Sumber Widya, 1995. Cet IV. H 323.
[3] Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintasan Pertumbuhan dan Perkembngannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995. Cet I. h 20.
[4] Prof. H. Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : Mutiara Sumber Widya, 1995. Cet IV. H 341.
[5] Prof. H. Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : Mutiara Sumber Widya, 1995. Cet IV. H 343.
[6] Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintasan Pertumbuhan dan Perkembngannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995. Cet I.21.
[7] H.M. Irsyad Djuwaini, Pembaharuan Kembali Pendidikan Islam, Ciputat : Karsa Utama Mandiri, 1998. Cet I. h 50.