WELCOME

selamat datang wahai para pencari tuhan, kami akan membantu anda memasuki dunia yang penuh warna...

Selasa, 22 Oktober 2013

maaf ! aku curhat ..hehehe



Jujur saja aku sebenarnya kurang mampu untuk menulis untuk diriku sendiri apalagi dibaca untuk orang lain, coz mikirnya lama gitu klo nulis tapi keingingin sih ada Cuma belum mampu menaklukkan rasa malaz yang selalu menemaniku. Oy kenalin dulu namaku aji mumpung dan teman-temanku memanggilku aji. Oy balik lagi soal nulis, dari semenjak kecil aku memang tidak suka menulis dan aku selalu mengatakan tidak baginya, aku juga tidak tahu mengapa aku tidak suka, menulis bagiku hanya membuang-buang waktu yang dapat mengotori tanganku dangan tinta” pikirku dulu, aku lebih suka bermain, berbicara tanpa batas, bercanda, bahkan menyendiri sekalipun aku sukai dari pada menulis.
Kebiasaanku dan kesenanganku semenjak kecil masih aku bawa hingga aku memasuki bangku kuliah, yah aku masih suka untuk bermain dan bermain, bercanda dan menghibur diri dengan menonton tv ataupun layar lebar (layar kecil juga boleh tuu...hehehe) dan satu hal lagi bahwa aku masih belum suka untuk menulis, hari demi hari kehidupanku masih belum berubah menulis adalah hal yang sangat langka dalam keseharianku. Pernah suatu ketika seorang dosen memotivasiku dan teman-temanku untuk menulis dan membeberkan janji-janji manis sekaligus ancaman kepadaku dan teman-temanku.
Menulis adalah salah satu syarat untuk kalian semua lulus dari bangku kuliah ini, bila kalian semua tidak dapat menulis maka jangan harap anda bisa keluar dari kampus ini dengan bangga, untuk itu maka mulailah dari sekarang untuk belajar menulis dengan baik sebelum kalian semua menyesal’’ itu satu pesan dosenku yang sangat aku ingat dan dapat menghapus rasa malasku hilang untuk sementara, dan semangat tiba-tiba menghampiriku dan mendekapku, aku terhenyak seketika itu mendengar pesan-pesan dosenku, hatiku berkata “kamu harus berubah dan kamu harus bisa menulis dan kamu yakin kamu mampu melakukannya”.
Semenjak itu hari-hariku berubah, aku selalu tidak lepas dari buku dan pena, kesendirianku aku isi dengan menuangkan apa yang ada dipikiranku dalam kertas kosong. Untuk menambah pembendaharaan di otakku aku sengaja mencari dan membaca buku tentang menulis bagi pemula. aku senang pergi ke toko buku hanya untuk menyenangkan hatiku, sesekali membeli satu atau dua buku yang cocok. Satu lagi, perpustakaan menjadi tempat yang nyaman bagiku. Tugas-tugas kampus(makalah, resume, dll) selalu aku coba kerjakan sendiri walaupun itu tugas kelompok, aku memberanikan diri mengambil sendiri tugas itu karena ingin tidak terlalu banyak basa-basi dengan teman satu kelompokku.
Kalau ada dosen yang berkata “siapa yang siap makalah minggu depan” aku langsung menjawab dan tunjuk tangan “saya siap pak ! “. Terlebih kalau ada temanku memintaku untuk membuat makalah, maka aku menerimanya dengan lugas tanpa berfikir bagaimana hasilnya nanti. Akan tetapi kesadaran itu tidak berlangsung lama, hari semakin kebelakang rasa malasku kembali menghampiriku, aku sudah tidak mengingat lagi apa pesan dosenku itu bahkan aku tega menguburnya dalam ingatanku. Rasa keinginanku untuk bisa menulis luntur kembali, beberapa saran dari teman yang mampu menulis dengan baik hanya beberapa saat menyadarkan keinginanku bahkan pelatihan tulis menulis yang aku ikuti tidak mempunyai dampak apa-apa bagiku. Kebiasaanku pada waktu kecil kembali menemaniku, hari-hariku hanya diisi dengan menonton dan bermain, bermain dan menonton.
Hingga suatu ketika menginjak semester akhir, pesan dosenku yang sempat aku cicipi dan akhirnya aku kubur, benar-benar menghantuiku kemanapun aku pergi hanya pesan dosenku itu yang aku ingat, aku benar-benar pusing dan menyesal mengabaikan pesan dosenku agar aku belajar menulis sejak dini tanpa harus menunda waktu, dan sejak itu motivasiku untuk bisa menulis kembali muncul. Hal ini tidak terlepas dari tugas pribadi yang harus aku buat atas perintah dosenku yaitu mengajukan proposal skripsi untuk dilanjutkan pada pembuatan skripsi, deadline tugas yang diberikan dosenku semakin dekat akan tetapi aku masih belum menghasilkan apa-apa, terlebih lagi aku mengikuti kegiatan ekstra kurikuler  di luar kampus yang mengharuskanku dan menuntutku agar aku dapat menghasilkan karya berupa tulisan yang baik.
Akhirnya dengan penuh kesadaran aku singsingkan baju dilenganku, aku bulatkan niatku dan tekadkan semangatku dan kuraih laptop temanku untuk belajar menulis. Aku nyalakan laptopnya sambil menunggu laptonya nyala hingga sempurna aku masih berfikir apa yang harus aku tulis sedangkan aku tidak bisa, ide-ideku hanya menari di atas kepalaku. Dengan terpaksa aku coba untuk menjabarkan apa yang ada dipikiranku akan tetapi belum sampai satu paragraf aku hapus karena tidak bagus kataku, aku coba ketik lagi akan tetapi yang kedua masih sama aku merasa tulisanku masih belum layak dan aku mencoba menulis ideku yang lain akan tetapi gagal lagi, hingga akhirnya aku tuangkan ideku yang terakhir aku ketik huruf demi huruf tanpa memperdulikan apa hasilnya. Dan alhamdulillah akhirnya aku bisa tersenyum karena aku mampu memaksa ideku keluar dan menjadikannya tulisan. Ini ceritaku ! bagaimana ceritamu ?.